Senin, 16 Februari 2015

HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL (HARI BESAR AGAMA LAIN)


HUKUM MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL
(HARI BESAR AGAMA LAIN)




 

Disusun oleh :

Riski Taufik Maulana (5140211261)

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


I.         PENDAHULUAN
Sebagai manusia kita tidak bisa menafikan bahwa kita adalah makhluk social. Karena dalam hidupnya, manusia tidak terlepas dari adanya manusia lain. Mereka saling berinteraksi, terutama dalam memenuhi hajat hidupnya. Walaupun pada realitanya banyak terjadi perbedaan-perbedaan di antara mereka, tetapi itu semua tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berinteraksi bahkan saling membenci. Karena pada hakekatnta perbedaan itu adalah sunatullah yang harus kita sikapi dengan arif.
Apalagi walaupun berbeda-beda, tetapi pada dasarnya semua manusia itu adalah saudara dan mempunyai persamaan sebagai makhluk Allah. Bahkan hingga sampai perbedaan agama, sebagai suatu perbedaan yang sangat mendasar. Kita masih diwajiblkan untuk saling menghormati dan mengasihi. Akan tetapi pada praktiknya justru masih banyak terjadi perdebatan. Seperti “mengucapkan selamat hari raya kepada umat agama lain” yang banyak di posisikan sebagai salah satu manifestasi dari rasa hormat dan kasih-sayang kepada umat agama lain.
Untuk itu dalam makalah ini akan diuraikan bagaimana hukum mengucapkan hari raya kepada umat agama lain (natal) dalam  perspektif hukum Islam. Karena disamping untuk memenuhi tugas, juga mengingat begitu pentingnya pembahasan ini sebagai penjelas atas kebingungan umat terkait masalah tersebut. Berikut adalah uraian mengenai hokum mengucapkan selamat hari raya kepada umat agama lain.

Pasar Persaingan Sempurna



Pasar Persaingan Sempurna (Pasar Sempurna)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar harus memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka mendapatkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Pada pasar, kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan menggambarkan keinginan konsumen, sementara penawaran menggambarkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat dalam bidang produksi,dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, dan minyak kelapa.
Dalam persaingan sempurna pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan itu masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan kebutuhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia akan rugi, sedangkan bila menaikan harga, maka pembeli akan berpindah kepenjual yang lainnya.

Kamis, 12 Februari 2015

Bisnis Plan "Bakso Kelereng"



RENCANA BISNIS
“ BAKSO KELERENG “








Disusun oleh :
1.         Riski Taufik Maulana
2.         Riki Mursalin
3.         Danny Yuwana Putra
4.         Ratna Pujawati
5.         Syifa Indah Fauziah



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS DAN ILMU TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Tahun 2014






BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Saat ini, usaha bisnis sudah banyak berkembang baik kelas kecil hingga besar. Bisnis kuliner merupakan salah satu jenis usaha yang memiliki perkembangan yang sangat pesat. Salah satu kuliner yang sudah tidak asing lagi di masyarakat adalah bakso dengan mudah kita dapat menjumpai penjual bakso, masyarakat sangat familiar dengan makanan ini selain harganya yang terjangkau rasanya juga yang enak. Saat ini, makanan ini disajikan perporsi dengan 3 bakso kecil dan 1 bakso yang berukuran besar.
Dari hal ini, kami memiliki inovasi dalam hal penyajian dari bakso tersebut. Dimana, kami menyajikan banyak bakso berukuran kecil seperti kelereng, namun dalam jumlah yang banyak yaitu 30 bakso dalam satu porsinya. Selain itu, dalam penyajiannya kami juga menggunakan dua buah mangkok, dimana satu berisi mie dan kuah kaldu sedangkan yang satunya berisi 30 bakso kelereng disertai kaldunya, selain dari bentuk dan cara penyajian yang unik kami juga menyediakan rasa bakso yang beragam seperti rasa daging sapi, ayam, ikan dan udang.

Pengertian dan Contoh Data Nominal,Ordinal,Interval dan Rasio



Sebelum mempelajari Statistika secara mendalam, tentu kita harus mempelajari tentang Data..

1.   Nominal
Data berjenis nominal membedakan data dalam kelompok yang bersifat kualitatif. Dalam ilmu statistika, data nominal merupakan data dengan level pengukuran yang paling rendah.
Contohnya :

  • data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data siswa dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan ’perempuan’ yang diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak mungkin seseorang memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya sebagai kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.